Kepala BNPB ke Kabupaten Bandung dan Garut Tinjau Lokasi Terdampak Gempa Bumi M 4.9

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Bandung dan Kabupaten Garut pada Kamis (19/9/2024).

Agenda yang dilakukan adalah melakukan peninjauan ke lokasi terdampak gempa bumi berkekuatan Magnitudo (M) 4.9.

Ada dua lokasi yang akan dikunjungi Kepala BNPB adalah Kantor Kecamatan Kertasari di Kabupaten Bandung dan Desa Banjarsari, Kecamatan Samarang, Kabupaten Garut.

Kunjungan kerja di dua lokasi tersebut, Kepala BNPB ingin memastikan bahwa rangkaian upaya penanganan darurat dapat dilakukan sebaik mungkin, sesuai yang diamanatkan di dalam Undang – Undang Nomor 24 Tahun 2007, tentang penanggulangan bencana.

Kepala BNPB juga berharap agar pemerintah daerah dapat memaksimalkan potensi yang ada demi keselamatan masyarakat sebagai hukum tertinggi penanggulangan bencana di tanah air.

Sesuai rencana, Kepala BNPB akan memimpin rapat koordinasi percepatan penanganan darurat gempa bumi bersama pucuk pimpinan daerah beserta jajaran Forkopimda setempat.

Selain itu, Kepala BNPB juga akan mengunjungi lokasi terdampak gempa bumi di Desa Cibeureum dilanjutkan menyambangi warga pengungsi.

Usai rangkaian kegiatan di Kabupaten Bandung, Kepala BNPB akan bergeser ke Kantor Bupati Garut untuk melaksanakan hal serupa, yakni memberikan arahan terkait upaya percepatan penanganan darurat kepada pemerintah daerah Kabupaten Garut.

Setelah itu, Kepala BNPB juga akan mengunjungi lokasi terdampak di Desa Banjarsari, Kecamatan Samarang, dilanjutkan menyapa para warga di lokasi pengungsian.

Pada momentum tersebut, Kepala BNPB juga akan menyerahkan dukungan berupa Dana Siap Pakai (DSP) masing-masing senilai Rp300 juta kepada Pemerintah Kabupaten Bandung dan Rp250 juta untuk Pemerintah Kabupaten Garut.

Selain DSP, Kepala BNPB juga akan memberikan dukungan logistik dan peralatan penunjang penanganan darurat bencana berupa tenda pengungsi, tenda keluarga, paket sembako, hygiene kit, matras, selimut, terpal, velbed, light tower, makanan siap saji, pakaian dewasa dan anak, genset, alat kebersihan, air mineral, biskuit bayi dan balita, popok bayi dan pembalut wanita.

Baca Juga:  BNPB Dorong Percepatan Pemulihan Lingkungan Pascabanjir Demak

Hasil perkembangan data kaji cepat per Kamis (19/9/2024) pukul 06.00 WIB, ada sebanyak 30 desa di 8 kecamatan di Kabupaten Bandung yang terdampak dengan total warga mencapai 21.696 jiwa dari 5.409 KK.

Sedikitnya 15 warga mengalami luka berat di mana 7 orang harus mendapatkan perawatan intensif di RSUD.

Selain itu, 53 warga mengalami luka ringan dan terdapat seorang siswi sekolah dasar yang meninggal dunia pascagempabumi.

Korban ini dilaporkan memiliki riwayat penyakit dan sebelum meninggal sempat kambuh kemudian terjatuh dan nyawanya tidak tertolong ketika sampai di rumah sakit.

Sementara itu, untuk update kerusakan, ada sebanyak 532 unit rumah yang mengalami rusak berat, 475 rumah rusak sedang dan 1.013 rumah rusak ringan.

Adapun 1.263 unit rumah terdampak, termasuk 2 gedung pemerintahan dan 55 unit rumah ibadah.

Selanjutnya untuk wilayah Kabupaten Garut, sebanyak 209 warga yang tinggal di 11 desa di 3 kecamatan dilaporkan terdampak gempa bumi, sedangkan rumah turut terdampak ada 204 unit rumah, termasuk 5 unit rumah ibadah. I

 

Kirim Komentar