Kolaborasi strategis pemerintah dengan dunia usaha menjadi kunci kebangkitan Usaha Menengah, Kecil dan Mikro (UMKM) di Indonesia.
Menurut Menteri UMKM Maman Abdurrahman menjelaskan, Indonesia membutuhkan kolaborasi nyata dari para pengusaha yang telah melewati banyak pengalaman, termasuk jatuh bangun dalam dunia usaha.
“Pengalaman ini diperlukan agar kita bersama bisa membesarkan UMKM Indonesia,” katanya dalam keterangan tertulis di Jakarta.
Dia menekankan pada tiga isu utama yang sedang menjadi fokus pemerintah, yakni percepatan perizinan dan sertifikasi, akses pembiayaan, serta perluasan akses pasar, termasuk ekspor.
Terkait sertifikasi, seperti halal dan izin BPOM, lanjutnya, Kementerian UMKM sedang mendorong percepatan proses agar UMKM dapat segera memiliki legalitas yang meningkatkan daya saing mereka, baik di pasar domestik maupun global.
Di sisi pembiayaan, selain dukungan dari skema formal pemerintah, Maman menambahkan, membuka ruang partisipasi asosiasi usaha, seperti Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) untuk menjadi mitra bisnis langsung bagi UMKM.
Selain itu, Menteri Maman juga menyoroti program Makan Bergizi Gratis (MBG) sebagai peluang besar bagi pengusaha UMKM untuk masuk ke dalam rantai pasok program tersebut.
Program itu, dia menambahkan, potensial untuk mendorong keterlibatan UMKM di berbagai daerah sebagai penyedia bahan pangan berkualitas.
Lebih jauh, Menteri Maman mengatakan, pentingnya membuka akses pasar ekspor bagi UMKM, tanpa mengesampingkan aspek kualitas dan keberlanjutan pasokan.
“Kita tidak hanya bicara ekspor. Kita juga bicara tentang kontrol kualitas dan sustainability pasokan. UMKM harus naik kelas, tapi tetap menjaga mutu dan keberlanjutan,” ungkapnya.
Sementara itu, Ketua Umum Apindo Shinta Widjaja Kamdani menuturkan, perlunya ada kolaborasi semua pihak, termasuk asosiasi pengusaha dan UMKM dalam membantu menyelesaikan tantangan, serta permasalahan yang ada.
”Kami hadir untuk menjembatani dan membantu menyusun peta jalan, serta memberi masukan teknis dan membangun sinergi lintas sektor untuk membantu mengatasi berbagai masalah,” kata Shinta.
Dia menyebutkan, mereka memiliki program Apindo UMKM Merdeka yang bertujuan untuk memberdayakan para pengusaha UMKM dan mahasiswa.
“Program tersebut hadir di 17 provinsi dan melibatkan lebih dari 1.000 mahasiswa dan perguruan tinggi dengan tujuan mendorong peran UMKM dalam dunia usaha dalam diplomasi ekonomi global, memperluas partisipasi ekspor dan mendorong integrasi UMKM ke dalam rantai pasok nasional melalui kolaborasi,” tutur Shinta. I