Kolaborasi Lintas Sektor Buka Akses Jalan dan Pemulihan Pendidikan Aceh Utara

Upaya percepatan pemulihan pascabencana di Kabupaten Aceh Utara terus dilakukan melalui pembersihan material kayu yang menutup akses jalan serta normalisasi fasilitas pendidikan terdampak.

Salah satu fokus kegiatan berada di Gampong Geudeumbak, Kecamatan Langkahan.

Tenaga Ahli BNPB Brigjen TNI Asep Dedi Darmadi menjelaskan bahwa operasi pembersihan akses jalan di Gampong Geudeumbak dimulai sejak masuknya 2 unit excavator pada 19 Desember 2025.

Kemudian, disusul tambahan enam unit alat berat dari Kementerian Kehutanan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Dinas Pekerjaan Umum Daerah.

Dia menjelaskan, fokus operasi saat ini adalah membuka akses jalan yang tertutup material kayu guna menjangkau dusun dengan akses terbatas, yakni Dusun Pante Rusep.

Saat ini, akses jalan sudah dapat dilalui kendaraan roda dua maupun roda empat hingga ke ujung kampung, sehingga mobilitas warga dan distribusi bantuan dapat berjalan lebih optimal.

Salah satu operator alat berat, Zulfadli asal Paya Bakong menyampaikan bahwa dirinya telah bekerja sekitar satu minggu bersama tim yang berjumlah delapan orang.

Pengoperasian alat berat dilakukan mulai pukul 07.40 waktu setempat hingga pukul 17.20 waktu setempat.

Zulfadli mengungkapkan bahwa tantangan terbesar dalam operasi ini adalah material kayu berukuran besar yang kerap tersangkut dan berisiko terhadap alat berat.

Namun, lanjutnya, dukungan relawan setempat sangat membantu, terutama dalam memotong kayu menggunakan mesin sehingga proses pemindahan material dapat dilakukan dengan lebih lancar.

Dia menambahkan bahwa pekerjaan ini membutuhkan kehati-hatian serta semangat tinggi dalam pelaksanaannya.

Sementara itu, BNPB juga mengerakan dua unit alat berat berupa 1 unit excavator yang beroperasi di Rumoh Rayeuk untuk pengerjaan parit dan persiapan pembangunan hunian sementara (huntara), serta satu unit dozer untuk membuka akses jalan di Lubok Pusaka.

Baca Juga:  PEMANFAATAN TEKNOLOGI UNTUK KAJI CEPAT BENCANA

Selain pembukaan akses jalan, kegiatan pembersihan juga dilakukan pada sektor pendidikan, salah satunya di SDN 2 Langkahan.

Kepala Sekolah SDN 2 Langkahan, Rusli mengatakan bahwa pembersihan sekolah dimulai sejak 28 Desember 2025 dengan dukungan personel TNI dan dewan guru.

Rusli menuturkan bahwa sebelumnya sejumlah personel TNI masih membantu pembersihan di SMPN 3 Langkahan.

Saat ini, sekitar 12 personel TNI membantu pembersihan di SDN 2 Langkahan, sedangkan personel lainnya juga melaksanakan pembersihan di SDN 3 dan SDN 7 Langkahan.

Dia mengatakan bahwa apresiasi atas dukungan seluruh pihak dan berharap kegiatan belajar mengajar dapat kembali berjalan pada 5 Januari 2026.

Sebanyak 375 siswa dijadwalkan mulai mengikuti pembelajaran sementara pada tanggal tersebut, dengan pengaturan Kelas 1 ditempatkan di tenda darurat, sedangkan Kelas 2 dan Kelas 6 sudah dapat memanfaatkan ruang sekolah yang telah dibersihkan.

BNPB bersama kementerian/lembaga terkait dan unsur TNI terus berkomitmen mendukung percepatan pemulihan wilayah terdampak bencana di Aceh Utara agar aktivitas masyarakat dapat kembali berjalan secara bertahap, serta aman. I

Kirim Komentar