Kota Masa Depan Harus Ramah Pejalan Kaki dan Disabilitas serta Perempuan

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, saat ini banyak pihak masih keliru memandang konsep Kota Masa Depan.

Menurut dia, orang kerap mengidentikkan kota masa depan sebagai sebuah kota yang banyak memiliki gedung pencakar langit.

Padahal, lanjutnya, konsep baru untuk kota masa depan sudah berkembang sebagai tempat yang nyaman aktivitas semua penghuninya.

“Berkaitan dengan kota masa depan itu seperti apa. Banyak yang keliru kota masa depan itu kota modern yang banyak pencakar langitnya, banyak yang high rise building,” ujar Jokowi saat memberikan sambutan pada acara Rakernas Apeksi XXVII yang digelar di Balikpapan, seperti dalam YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (4/6/2024).

Kepala Negara menuturkan, sekarang ini sudah mulai ada sebuah paradigma baru kota yang baik adalah kota yang ramah pejalan kaki.

|Kota yang baik adalah yang ramah penyandang disabilitas, kota yang ramah bagi pesepeda, kota yang ramah terhadap perempuan, kota yang ramah pada lingkungan,” jelasnya.

Jika disederhanakan, dia menambahkan, kota masa depan harus green, smart dan friendly bagi penduduknya.

Kepala Negara mengingatkan agar jangan sampai sebuah kota dibangun semakin banyak beton dengan trotoar yang dipenuhi paving block.

“Ada mestinya penggunaan paving grass akan lebih hijau. Ada pedestrian, enggak ada pohonnya, sehingga kita ini negara tropis panas, jadi tidak ada yang mau berjalan kaki karena tidak ada peneduhnya, sehingga penghijauan itu jadi perhatian semua kota,” paparnya.

Mantan Wali Kota Solo itu kemudian memuji Kota Balikpapan dan Kota Surabaya sebagai contoh kota di Indonesia dengan penghijauan yang baik.

Oleh karena itu, Presiden mengajak kota-kota lain di tanah air juga menambah penghijauan, termasuk nantinya konsep kota hijau di Ibu Kota Nusantara (IKN).

Baca Juga:  PEMERINTAH SIAPKAN TRAVEL PLAN BAGI DELEGASI ASEAN TOURISM FORUM

“Jadi kembali lagi harus hijau, teduh, ramah terhadap pejalan kaki, ramah terhadap pesepeda, memiliki hutan kota, memiliki alun-alun dan taman yang luas itu konsep ke depan harus gitu,” tuturnya.

Presiden menilai, jika sebuh kota sudah telanjur isinya gedung dan beton memang harus mencarikan, artinya redesign lagi kotanya, mungkin memangkas beberapa gedung.

“(Gedung) dibeli, dipangkas dijadikan taman kota. Tidak ada jalan lain kalau sudah telanjur,” tegasnya. I

Kirim Komentar