Menteri PPMI Minta Biaya yang Dikeluarkan Pekerja Migran Harus Makin Murah

Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia/Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) menggelar upacara hari peringatan Sumpah Pemuda di Kantor Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Jakarta, Ciracas, Jakarta.

Di depan seluruh pegawai Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia/BP2MI Pusat dan BP3MI Jakarta, Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia/Kepala BP2MI Abdul Kadir Karding  menyatakan, pentingnya persatuan untuk bangsa Indonesia dan juga kinerja Lembaga.

Menurutnya, agar mengingat dan mengenang bahwa Indonesia bisa merdeka hanya dengan bersatu, kinerja sebagai lembaga hanya bisa, baik kalau bersatu, kompak dan solid.

“Kita di sini dari berbagai jenis suku, agama dan juga bidang yang berbeda, mari kita bergenggam tangan bersatu dan solid untuk meningkatkan kinerja di institusi kita,” jelasnya.

Dalam kesempatan ini, Menteri Karding juga menyampaikan amanat dari Presiden Prabowo Subianto.

“Ada dua hal penting yang disampaikan Pak Presiden kepada saya. Kementerian ini bertugas secara khusus, mengurangi dan meminimalisir perlakuan eksploitasi terhadap pekerja migran dan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO),” ujarnya.

Selain itu, lanjut Menteri Karding, perlindungannya harus bagus, harus baik sehingga tdak ada kasus yang muncul, karena kelalaian atau ketidakmampuan kita dalam bekerja.

Hal kedua, Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia/BP2MI akan mendorong sebanyak-banyaknya pengiriman Pekerja Migran Indonesia (PMI), tetapi secara manusiawi dan tidak mengirim Pekerja Migran ke negara rawan eksploitasi.

Selanjutnya, Karding meminta seluruh balai di daerah untuk mulai merancang tata organisasi kelembagaan yang berorientasi pada penguatan vokasi dan pelatihan sebelum PMI berangkat.

“Kalau seseorang terampil, menguasai bahasa dan sedikit saja memahami budaya ddi negara tujuan, ditambah pengawasan kita terhadap kontrak kerjanya, saya yakin tidak akan ada eksploitasi. Sesuai amanat Presiden kita, di zaman ini, tidak ada lagi eksploitasi. Kita jaga haknya,” tuturnya.

Baca Juga:  Menko PMK Pastikan Pengurangan Risiko Bencana Tetap Jadi Prioritas

Diakhir sambutannya, Menteri Karding berpesan kepada seluruh pegawai untuk bekerja secara profesional.

“Zaman sudah berubah. Hilangkan cara – cara yang tidak professional. Saya hanya ingin kita yang ada di sini kerja professional, dengan parameter ukuran,” tegasnya.

Seluruh pegawai, lanjut Menteri Karding, oleh negara ditugaskan bekerja mengurus para pekerja migran,

“Artinya, kita urus orang yang lagi cari makan. Sama seperti kita, tetapi kita bagus kerja di tempat yang ada AC. Ada jaminan rutin tiap bulan, tapi saudara kita yang kerja diluar, nasibnya belum tentu sama dengan kita. Jadi jangan berpikir mengambil untung sedikitpun dari mereka,” ungkapnya.

Menteri karding meminta di jajaran yang ada untuk perbaiki sistem dengan hal yang tidak perlu dilewati potong saja agar cepat dan efisien.

“Saya baru dan harus tahu dulu tahapan – tahapan pekerja migran dari mulai pelatihan, direkrut sampai mereka pulang ke Indonesia, yang bisa dilakukan pelayanan sekali ya sekali saja. Tolong, karena ini urusan kemanusiaan, kita harus efisien,” jelasnya.

Turut hadir dalam upacara, Wakil Menteri Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia/Wakil Kepala BP2MI Christina Aryani. I

Kirim Komentar