PANEN JAGUNG PULUT HINGGA BAWANG MERAH DI TANGSEL

Wali Kota Tangerang Selatan (Walkot Tangsel) Benyamin Davnie memanen berbagai jenis hasil tanaman, mulai dari jagung pulut, talas, cabai hingga bawang merah di Saung Baba Kimpo, Parigi Baru, Pondok Aren, akhir pekan lalu.

“Hari ini saya mengukuti panen raya di Kebun Bang Kimpo. Panen raya jagung pulut, cabai, bawang merah dan ikan juga ini. Jadi, di sini holtikulturnya lengkap,” ujarnya.

Menurut Benyamin, jagung pulut bisa menjadi produk unggulan di Tangsel, bahkan dia meminta Kelompok Wanita Tani (KWT) untuk mengolah jagung pulut dengan kreatif sehingga bisa menjaga ketahanan pangan di wilayah ini.

“Jagung pulut ini varian baru, tugas ibu-ibu KWT adalah apa yang bisa dilakukan dari jagung pulut ini kemudian. Silahkan bagaimana caranya jadi hal yang baru dengan bahan dasar ya jagung pulut ini,” jelasnya.

Menurut Benyamin, keberhasilan panen raya yang dilakukan Kimpo selaku pemilik lahan ini harus dibersamai oleh Dinas Ketahan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3) Kota Tangsel untuk lahan edukasi dan pembelajaran.

“Jadi, saya minta DKP3 kita kembangkan di sini juga, misalnya jamur. Ini pasarnya cukup besar, dan yang produksi cukup terbatas. Ini bisa menopang ekonomi lingkungan kita,” ujarnya.

Tidak hanya itu, Benyamin juga mengajak Kimpo untuk bersinergi untuk sama-sama memanfaatkan lahan milik Pemerintah Kota (Pemko) Tangsel untuk menjadikan pertanian terpadu.

“Misal di Tandon Ciater tadi itu, kita olah. Itu desainnya untuk pertanian dan edukasi terpadu. Jadi, di sini berkembang, di Tandon Ciater juga berkembang, sehingga Tangerang Selatan, baik skala kecil, terbatas, bisa memenuhi kebutuhan masyarakat secara mandiri,” ungkapnya.

Bersama dengan itu semua, Benyamin juga ingin mengembangkan pertanian hidroponik.

Sementara itu, Kimpo mengatakan akan menata ulang Kawasan Pertanian Terpadu (KPT) apabila dipercaya Pemkot Tangsel untuk mengolah dan memberikan edukasi dalam pengembangannya.

“Karena harapan saya Tangsel ini punya kawasan pertanian untuk edukasi lingkungan. Kalau kolaborasi, saya akan tata ulang pengemburan tanah. Jadi kan itu lahan percontohan harus maksimal. Hasil pertanian itu proses lama dan butuh kesabaran,” tuturnya.

Kirim Komentar