PELAKU EKRAF HARUS MAKSIMALKAN POTENSI WUJUDKAN 1,1 JUTA LAPANGAN KERJA BARU

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) mendorong Kota Cilegon yang dikenal sebagai kota industri dapat memaksimalkan potensi ekonomi kreatif (ekraf) yang ada, sehingga penciptaan 1,1 juta lapangan kerja baru di tahun 2022 dapat terwujud.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno menyatakan, Kota Cilegon sudah melaksanakan uji petik Penilaian Mandiri Kabupaten/Kota Kreatif Indonesia (PMK3I) pada tahun 2017 dan subsektor kriya ditetapkan sebagai subsektor unggulan Kota Cilegon.

“Acara workshop KaTa ini bertujuan untuk meningkatkan inovasi dan kewirausahaan para pelaku ekraf di Kota Cilegon, sehingga subsektor unggulan kriya yang telah ditetapkan tersebut dapat semakin berkembang dan mampu menjadi penghela untuk mendorong subsektor ekonomi kreatif lainnya,” katanya dalam Workshop Peningkatan Inovasi dan Kewirausahaan di Gedung Cilegon Creative Center, Banten, Minggu (17/7/2022).

Hal ini membuktikan bahwa Cilegon tidak hanya menjadi kota industri dan juga kota transit wisatawan untuk masuk ke pulau Jawa maupun menyebrang ke pulau Sumatra.

Namun, Sandiaga menambahkan, Kota Cilegon juga memiliki karakteristik pada produk ekonomi kreatif dengan kualitas yang baik dan salah satu yang sering menjadi buah bibir adalah Batik Krakatoa yang dikembangkan berdasarkan nilai kearifan lokal Kota Cilegon.

Batik Krakatoa telah menjadi identitas Kota Cilegon. Penamaannya terinspirasi dari Gunung Krakatau yang meletus pada 27 Agustus 1883.

Wisatawan yang berkunjung ke Kota Cilegon menjadikan Batik Krakatoa sebagai cenderamata atau suvenir, yang dapat dijumpai di Sanggar Batik Krakatoa, Cilegon Banten.

Sandiaga juga mendorong kehadiran produk subsektor ekraf lainnya agar menjadi lokomotif peningkatan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja baru. Jadi, lanjutnya, tidak hanya kriya saja yang meningkat, tapi juga subsektor kuliner hingga video, film, dan animasi.

Baca Juga:  SDM Kreatif Topang Industri Furnitur Semakin Inovatif

Menparekraf juga mendorong pelaku ekonomi kreatif agar terlibat dalam ekosistem ekonomi digital, untuk meningkatkan konsumsi produk dalam negeri.

“Karena program Gernas BBI adalah program mendigitalisasi, dimana targetnya akhir tahun 2023 ada 30 juta UMKM yang terdigitalisasi. Saya harap semua disini sudah terdigitalisasi. Hal ini guna mendorong peningkatan produk dalam negeri,” tuturnya.

Sementara itu, Wali Kota Cilegon Helldy Agustian menyatakan, ekonomi kreatif di kota Cilegon memang menunjukkan perkembangan yang positif, tapi belum digarap secara optimal.

Oleh karena itu, dia mengapresiasi kehadiran Menparekraf Sandiaga dalam acara workshop ini. Selain itu, lanjutnya, Pemerintah Kota Cilegon juga telah melakukan beberapa program untuk menggenjot pelaku ekraf di Kota Cilegon.

“Kita melihat bahwa ekonomi kreatif kita meskipun sudah terealisasi tapi belum maksimal, jadi langkah yang pertama kami lakukan adalah persiapan terlebih dahulu SDMnya, selain itu juga ada program ‘Ngejubel’ (Ngejual Beli),” jelasnya. I

 

Kirim Komentar