Pembangunan Bendungan Mbay di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) merupakan salah satu langkah pemerintah dalam rangka mewujudkan kedaulatan pangan nasional.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan hal tersebut saat meninjau progres pembangunan Bendungan Mbay di Kabupaten Nagekeo, Provinsi NTT, baru-baru ini.
“Semua pembangunan bendungan plus irigasinya itu memang dalam rangka strategi besar kita ke ketahanan pangan, ke kedaulatan pangan,” ujar Presiden.
Lebih lanjut, Kepala Negara menuturkan bahwa pembangunan Bendungan Mbay telah dimulai sejak akhir tahun 2021 dan ditargetkan akan selesai pada akhir tahun 2024.
Menurut Presiden, bendungan tersebut ditargetkan dapat menampung hingga 51 juta meter kubik air. “Bendungan bisa menampung 51 juta meter kubik air, dan nantinya akan mengairi kira-kira 4.200 hektare, plus pengembangannya 1.900 hektare,” jelasnya.
Oleh karena itu, Presiden Jokowi berharap setelah rampung dibangun, bendungan tersebut dapat mendorong produksi beras di Kabupaten Nagekeo.
Kepala Negara menilai produksi beras di Kabupaten Nagekeo nantinya akan meningkat hingga 2,5 kali lipat.
“Yang kita harapkan nanti dengan selesainya Bendungan Mbay ini, produksi beras di Kabupaten Nagekeo bisa meningkat sampai 250%, hingga peningkatannya bisa 2,5 kali lipat,” tuturnya.
Turut mendampingi Presiden dalam peninjauan yakni Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi, Penjabat (Pj) Gubernur NTT Ayodhia Kalake, dan Bupati Nagekeo Johanes Don Bosco Do. I