Pemerintah Siapkan Langkah Strategis pada Semester II/2025

Perekonomian nasional saat ini berada dalam situasi yang menantang akibat ketidakpastian global yang dipicu oleh eskalasi geopolitik dan dinamika negosiasi tarif internasional yang berdampak pada stabilitas ekonomi berbagai negara.

Di dalam negeri, sejumlah indikator domestik mulai menunjukkan tantangan tersendiri yang perlu segera direspons dengan kebijakan yang adaptif dan tepat sasaran.

Menghadapi situasi tersebut, pemerintah menilai bahwa kebijakan strategis yang optimal menjadi sangat krusial untuk menjaga kesinambungan momentum pertumbuhan ekonomi dalam jangka pendek, sekaligus memperkuat fondasi ekspansi jangka panjang.

Melalui penguatan peran konsumsi dan investasi, khususnya lewat belanja pemerintah yang efektif, Indonesia dapat mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif.

Strategi ini diharapkan dapat menciptakan lebih banyak lapangan kerja, memperkuat daya beli masyarakat dan meningkatkan kepercayaan pelaku usaha dalam negeri, serta investor asing, sehingga dapat mengundang lebih banyak investasi baik penanaman modal dalam negeri maupun luar negeri.

“Melihat berbagai tantangan perekonomian ke depan, kita perlu menyiapkan berbagai program yang dapat mendorong agar perekonomian Indonesia bisa berkembang di semester kedua dengan pertumbuhan yang lebih tinggi,” ucap Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto pada Rapat Koordinasi Tingkat Menteri terkait Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi Semester II/2025 di Jakarta, baru – baru ini.

Dia menjelaskan, pemerintah menyiapkan serangkaian langkah strategis guna mendorong pertumbuhan ekonomi pada Semester II/tahun 2025.

Sejumlah langkah difokuskan pada optimalisasi pelaksanaan program prioritas pemerintah antara lain Program Makan Bergizi Gratis, Akselerasi Koperasi Desa Merah Putih dan pembangunan tiga juta rumah sebagai bagian dari solusi perumahan nasional, sekaligus memacu pertumbuhan sektor konstruksi dan penyerapan tenaga kerja.

“Dalam pelaksanaan program yang memerlukan rekrutmen tenaga kerja baru, termasuk di MBG akan diprioritaskan untuk masyarakat Desil-1 dan Desil-2,” ungkap Menko Airlangga.

Guna mencapai target pertumbuhan di tahun 2025, lanjutnya, sinergi kebijakan melalui APBN dan non-APBN sangat diperlukan.

Dari sisi konsumsi pemerintah, Menko Airlangga mendorong percepatan realisasi belanja kementerian dan lembaga, khususnya yang memiliki alokasi anggaran besar. “Percepatan ini diperlukan untuk mendorong akselerasi penyerapan APBN.”

Pada bidang investasi, pemerintah menekankan pentingnya peningkatan kualitas data dan aksesibilitas informasi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) dan Kawasan Industri (KI) melalui sinergi dengan BPS.

Selain itu, Pemerintah juga mendorong percepatan implementasi Kredit Investasi Padat Karya, peningkatan target Program Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP), percepatan implementasi Kredit Program Perumahan dan penyerapan Program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS).

Kemudian, pemerintah juga melakukan penguatan di sisi konsumsi rumah tangga yang dilakukan melalui optimalisasi program padat karya tunai.

Selanjutnya, di sektor pariwisata, pemerintah juga menyiapkan skema stimulus yang komprehensif guna menghadapi masa liburan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025-2026.

Stimulus tersebut mencakup penyediaan event nasional dan bundling paket wisata, pemberian insentif PPN-DTP untuk tiket pesawat, serta diskon tarif pada moda transportasi darat, laut, seperti kereta api, kapal laut, penyebrangan, dan jalan tol.

“Pemerintah akan mendorong ada event baru lagi untuk diskon. Nah, kalau ke depan, ya kita persiapkan lagi untuk Nataru di akhir tahun,” jelasnya.

Pemerintah berharap seluruh langkah tersebut dapat menjaga keberlanjutan pertumbuhan ekonomi nasional di tengah tantangan global yang semakin kompleks. I

Kirim Komentar