Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) meminta pengelola destinasi wisata serta sentra ekonomi kreatif untuk dapat mengantisipasi dan melakukan mitigasi terhadap curah hujan tinggi.
Cuaca ekstrem diperkirakan akan melanda tanah air dalam beberapa waktu ke depan, sehingga kegiatan pariwisata dan ekonomi kreatif dapat tetap berjalan dengan aman dan nyaman.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno meminta semua destinasi dan desa wisata meningkatkan kewaspadaanya demi melindungi wisatawan.
“Destinasi yang wajib waspada potensi bencana hidrometeorologi berupa banjir, tanah longsor, pohon tumbang, dan angin kencang akibat cuaca ekstrem, khususnya yang memiliki aktivitas di alur sungai yang berhulu di Gunung Merapi. Juga destinasi di daerah lereng yang berpotensi bencana tanah longsor,” ujarnya dalam The Weekly Brief With Sandi Uno yang berlangsung secara hybrid dari Gedung Sapta Pesona, Senin (10/10/2022).
Kemenparekraf/Baparekraf memberikan imbauan kepada pengelola pariwisata berupa sebuah arahan mengenai potensi cuaca yang sangat berubah cepat dengan curah hujan yang tinggi agar semua destinasi, terutama desa-desa wisata mampu meningkatkan kewaspadaannya.
Sandiaga meminta agar pengelola dan seluruh pihak terkait untuk dapat mempersiapkan diri dengan menggali informasi dan pelatihan menangani curah hujan yang tinggi yang dapat berpotensi menimbulkan longsor.
“Kami berkoordinasi dengan BNPB dan BPBD dan tim SAR setempat dan kita sudah membentuk tim manajemen krisis Kemenparekraf yang bekerja sama untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan SOP manajemen krisis kepariwisataan,” jelasnya.
Menparekraf Sandiaga juga menyampaikan informasi tentang progres revitalisasi Taman Mini Indonesia Indah (TMII) sebagai bagian dari persiapan G20, dengan sejumlah delegasi akan berkunjung ke salah satu destinasi favorit wisatawan di Jakarta.
“TMII ini sekarang masih dalam tahap makeover dan akan secara bertahap mulai dibuka kepada publik. Untuk targetnya adalah diharapkan sebelum G20 di November sudah mulai dibuka dan tarifnya sendiri masih dihitung per hari ini,” ungkapnya.
Destinasi TMII yang berbasis budaya nantinya diharapkan juga dapat menjadi salah satu pusat kegiatan Meeting, Incentive, Conference and Exhibition (MICE) yang akan menarik banyak minat kunjungan wisatawan.
“TMII ini akan berpotensi sebagai destinasi MICE unggulan dan juga wisata kuliner. Kita berharap nanti tarif Taman Mini ini akan tetap terjangkau, karena ini adalah salah satu destinasi unggulan paling ramai dikunjungi di Jakarta bagian Timur,” jelasnya. I