Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melalui Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) menghimpun laporan kejadian bencana hingga Minggu (21/12) pukul 07.00 WIB.
Sejumlah bencana hidrometeorologi basah dilaporkan terjadi di beberapa wilayah Indonesia.
Hujan dengan intensitas tinggi menyebabkan banjir di lima kecamatan Kabupaten Hulu Sungai Utara, Provinsi Kalimantan Selatan, pada Jumat (19/12).
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Hulu Sungai Utara melaporkan sebanyak 563 unit rumah dan sejumlah fasilitas umum terdampak. Hingga Sabtu (20/12), kondisi banjir dilaporkan berangsur surut.
Masih di Provinsi Kalimantan Selatan, banjir juga melanda 20 kecamatan di Kabupaten Banjar.
Tercatat sebanyak 384 unit rumah terendam. BPBD Kabupaten Banjar mengaktifkan Posko Siaga Darurat Bencana serta mendistribusikan bantuan logistik kepada warga terdampak.
Di Provinsi Jawa Tengah, banjir terjadi di Kecamatan Purwokerto Timur, Kabupaten Banyumas, akibat hujan lebat yang menyebabkan Sungai Bener meluap.
Sebanyak 24 unit rumah warga terendam dengan ketinggian air mencapai 50 sentimeter.
BPBD Kabupaten Banyumas mendukung proses evakuasi orang lanjut usia, mendistribusikan bantuan logistik dan melakukan pembersihan rumah bersama warga setempat. Berdasarkan laporan per Sabtu (20/12), banjir telah surut.
Sementara itu, di Provinsi Jawa Barat, hujan lebat menyebabkan Kali Rengas meluap dan menggenangi 28 unit rumah warga di Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor, pada Jumat (19/12).
BPBD Kabupaten Bogor bersama masyarakat setempat melakukan pembersihan rumah terdampak.
Pada hari yang sama, angin kencang melanda Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor. Peristiwa ini mengakibatkan 2 unit rumah rusak berat, 1 unit rumah rusak sedang dan 2 unit rumah rusak ringan.
Warga terdampak mengungsi ke rumah kerabat terdekat. BPBD Kabupaten Bogor melakukan pembersihan lokasi dan berkoordinasi dengan instansi terkait untuk penanganan lanjutan.
Hujan lebat disertai angin kencang juga terjadi di Kecamatan Sribhawono, Kabupaten Lampung Timur, Provinsi Lampung.
Tercatat 4 unit rumah rusak berat, 17 unit rumah rusak ringan dan enam kandang ternak mengalami kerusakan.
BPBD Kabupaten Lampung Timur telah mendistribusikan bantuan logistik kepada warga terdampak.
Cuaca ekstrem turut melanda dua wilayah di Provinsi Jawa Timur pada Sabtu (20/12). Di Kabupaten Pasuruan, hujan lebat disertai angin kencang menyebabkan kerusakan rumah warga di lima kecamatan.
Rincian adalah 17 unit rumah rusak ringan, 2 unit rumah rusak sedang dan 1 unit rumah rusak berat.
Sementara itu, di Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, BPBD melaporkan 3 unit rumah rusak sedang dan 13 unit rumah rusak ringan akibat angin kencang.
BPBD bersama masyarakat setempat melaksanakan kerja bakti pembersihan material bangunan pada Minggu (21/12).
Hujan dengan intensitas tinggi juga memicu tanah longsor di enam kecamatan Kabupaten Sukabumi, Provinsi Jawa Barat.
Selain itu, BPBD Kabupaten Sukabumi melaporkan satu unit rumah rusak ringan, 11 unit rumah lainnya terdampak dan dua fasilitas umum terdampak, bahkan bersama tim gabungan telah melakukan penanganan material longsor.
BPBD Kabupaten Tegal melaporkan adanya kerusakan infrastruktur pada kawasan wisata Guci, meliputi selang pipa air panas, jembatan penyeberangan kecil di area Pancuran 13 dan pohon tumbang di area Pancuran 5. Tidak terdapat laporan korban jiwa dalam peristiwa ini.
Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Kabupaten Tegal bersama tim gabungan mengerahkan alat berat untuk membersihkan material yang terbawa arus banjir bandang di kawasan pemandian air panas Guci pada Minggu (21/12).
Pemerintah Kabupaten Tegal terus memantau kondisi aliran Sungai Gung guna memastikan keamanan kawasan wisata.
Setelah proses pembersihan dan perbaikan selesai, kawasan wisata Guci direncanakan dapat kembali dibuka untuk masyarakat.
Pada periode 21 hingga 23 Desember 2025, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan prakiraan potensi cuaca ekstrem berupa hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai angin kencang di sebagian besar wilayah Indonesia.
Wilayah tersebut meliputi Aceh, Bali, Banten, Bengkulu, Daerah Khusus Jakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta, Gorontalo, Jambi, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.
Potensi serupa juga diprakirakan terjadi di Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Kepulauan Bangka Belitung, Kepulauan Riau, Lampung, Maluku, Maluku Utara, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur.
Selanjutnya wilayah Papua, Papua Barat, Papua Barat Daya, Papua Pegunungan, Papua Selatan, Papua Tengah, Riau, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Utara juga berpotensi mengalami cuaca ekstrem.
Menyikapi laporan kejadian bencana dan potensi cuaca ekstrem tersebut, BNPB mengimbau pemerintah daerah dan masyarakat untuk meningkatkan kesiapsiagaan, serta kewaspadaan terhadap potensi bencana hidrometeorologi.
Selain itu, memantau informasi cuaca dan peringatan dini secara berkala, memelihara saluran drainase, memangkas material dahan pohon rimbun, serta segera melakukan evakuasi mandiri ke tempat yang lebih aman apabila hujan lebat berlangsung lama sesuai instruksi petugas di lapangan. I




