PERLUAS JALUR UDARA TIMUR INDONESIA DENGAN PENERBANGAN BIMA KE MAKASSAR

Mobilitas masyarakat menggunakan transportasi udara semakin meninggi usai turunnya kasus pandemi Covid-19, sehingga bandara-bandara semakin sibuk karena bertambahnya rute penerbangan.

Bandara Sultan Muhammad Salahuddin melayani rute-rute baru maskapai penerbangan untuk para pengguna jasa transportasi udara yang melakukan aktivitasnya antarwilayah.

Maskapai Wings Air dan Citilink melayani rute penerbangan melalui Bandara Sultan Muhammad Salahuddin menuju kawasan Barat dan juga Timur Indonesia.

Kepala Bandara Sultan Muhammad Salahuddin Fitrajaya Siwu mengatakan, selama ini maskapai Wings Air sudah terbang setiap hari dari Bali ke Bima.

Selain itu, dia menambahkan, maskapai tersebut juga melayani penerbangan dari Bandara Sultan Muhammad Salahuddin ke Bandara Sultan Hasanuddin Makassar pergi pulang (pp) sebanyak empat kali dalam seminggu.

“Dengan masuknya maskapai Citilink, masyarakat semakin banyak pilihan rute, dari Lombok, Bali, atau Makassar,” ujar Fitrajaya Siwu.

Mengenai penerbangan dari Bima ke Makassar banyak peminatnya, karena kota di dua wilayah ini memiliki potensi besar dari segala bidang.

Bima, salah satu wilayah yang terletak di Nusa Tenggara Barat ini memiliki potensi yang dapat dijadikan sumber daya untuk penghasilan daerah dan juga lapangan pekerjaan bagi warganya, yaitu seperti produk hasil tambang berupa marmer, biji besi dan pasir besi.

Kabupaten Bima memiliki potensi pariwisata yang besar, saat ini sudah dikenal luas, Seperti Pantai Pink, Pulau Kelapa, Pulau Ular, Pantai Pasir Putih, Sarang Burung Walet dan Gunung Tambora.

Sementara itu, Makassar merupakan Ibu Kota Provinsi Sulawesi Selatan yang sekaligus salah satu kota terbesar di Indonesia. Kota yang dulunya bernama Ujung Pandang ini, menghadap langsung ke Selat Makassar.

Dengan lokasinya itu, tidak heran jika Makassar mempunyai kekayaan wisata bahari yang mendatangkan wistawan, salah satunya melalui Bandara Sultan Hasanuddin.

Terhubungnya Bima dan Makassar melalui keberadaan Bandara Sultan Muhammad Salahuddin dan Bandara Sultan Hasanuddin tidak hanya efisien waktu dan biaya, melainkan juga dapat menumbuhkan ekonomi baru di kedua wilayah tersebut. ts/I

Kirim Komentar