SANTRI HARUS MAMPU AMBIL SISI POSITIF DARI DUNIA EKONOMI KREATIF DIGITAL

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno meminta para santriwan dan santriwati yang sedang menimba ilmu di Ponpes Mamba’ul Ma’arif Denanyar, Jombang, Jawa Timur untuk mampu mengambil sisi positif dari dunia ekonomi kreatif digital.

Sandiaga berharap, para santri bisa berkontribusi dalam memenuhi kebutuhan akan konten-konten kreatif yang bernapaskan islam, sehingga para santri dapat mengisi ruang dalam ekosistem digital.

“Saat ini, perkembangan internet of things sudah mengisi semua lini kehidupan masyarakat. Mulai dari pendidikan, investasi, kesehatan, hingga hiburan. Semua sudah terhubung ke dalam ekosistem ekonomi digital,” ujarnya dalam kegiatan pelatihan Santri Digitalpreneur Indonesia di Ponpes Mamba’ul Ma’arif Denanyar, Jombang, Jawa Timur, Sabtu (15/7/2023).

Peristiwa ini tentu menjadi perhatian bersama. Tidak terkecuali para santri yang memiliki populasi dengan jumlah yang terbilang banyak.

Data Kementerian Agama sampai 2022/2023 menunjukkan ada sekitar 5 juta santriwan dan santriwati yang tersebar di 39.045 pesantren di Indonesia.

“Oleh karena itu santri harus mengambil sisi positif dari era digital ini. Dengan mengikuti Santri Digitalpreneur Indonesia harapannya bisa menguasai dunia ekonomi digital. Kita aplikasi yang baik-baik dan saring yang buruk-buruk. Dan kita isi ruang-ruang ekonomi digital ini dengan konten-konten Islami,” kata Sandiaga.

Menparekraf memberikan dorongan kepada para santri yang hendak memasuki era digital untuk memperkuat inovasi, adaptasi, dan kolaborasi.

Dengan kehadiran Santri Digitalpreneur Indonesia yang berlangsung pada 15-18 Juli 2023, para santri bukan hanya pandai dalam hal iman dan takwa tapi juga mempunyai bekal akan ilmu pengetahuan dan teknologi, sehingga diharapkan ketika lulus nanti tidak hanya bisa mencari lapangan pekerjaan, mainkan menciptakan lapangan kerja.

Baca Juga:  PELAJAR KOTA BEKASI DEKLARASI ANTI TAWURAN DAN ANTI KEKERASAN

“Terutama di industri-industri yang berbasis halal, pariwisata halal dan ekonomi digital kreatif yang bernapaskan Islam. Itu yang kita harapkan bisa dijadikan inspirasi. Semoga anak santri bisa menyesuaikan dan mampu menangkap peluang untuk menjadi pemenang,” ujarnya.

Dalam program Santri Digitalpreneur Indonesia para santri dibekali ilmu digitalisasi dengan tren kekinian yang dapat meningkatkan kemampuan dan daya saing.

Selain Kabupaten Jombang, program Santri Digitalpreneur akan hadir di kabupaten/kota terpilih, di antaranya Sulawesi Selatan, Bangkalan, Rembang, Bogor, Cirebon, Purwakarta, Serang, Situbondo, dan Riau. I

Kirim Komentar