TRAGEDI SEPAKBOLA KANJURUHAN TEWASKAN 130 ORANG DAN 20 ORANG KRITIS

Informasi terakhir tragedi pertandingan sepakbola di Stadion Kanjuruhan, Kota Malang, Jawa Timur menyebabkan 130 korban tewas dan sebanyak 20 orang masih dalam kondisi kritis.

Arema Football Club (FC) di pertandingan tersebut kalah dari Persebaya Surabaya dengan score 2-3 dalam laga ‘Derby Jawa Timur’ pada lanjutan Liga 1 2022 di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (1/10/2022).

Suporter tuan rumah yang tidak terima kekalahan tim kesayangannya langsung mengamuk selepas laga. Saat itu tragedi di mulai, karena sebagian suporter dan aparat kepolisian bentrok, hingga gas air mata dilepas ke arah tribun penonton.

Tembakan gas air mata tersebut membuat para suporter panik, berlarian, dan terinjak-injak. Para penonton juga kesulitan keluar stadion, sehingga ada yang terinjak-injak dan sesak nafas karena efek gas air mata.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Majalah INDONESIA, korban meninggal dunia maupun dalam perawatan di rumah sakit masih terus dikonfirmasi jumlahnya hingga artikel ini ditayangkan.

Sementara itu, dalam aturan Federation Internationale de Football Association (FIFA) terkait dengan pengamanan dan keamanan stadion (FIFA Stadium Saferty and Security Regulations), penggunaan gas air mata ternyata tidak diperbolehkan.

Lebih tepatnya tertulis pada pasal 19 ayat (b), soal pengaman di pinggir lapangan. No firearms or ‘crowd control gas shall be carried or used (senjata api atau “gas pengendali massa” tidak boleh dibawa atau digunakan.

Jika mengacu pasal 19 ayat (b) tersebut, pihak keamanan laga Arema FC vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan melanggar peraturan FIFA tersebut. I

Kirim Komentar
Baca Juga:  Kadisnaker Kota Bekasi Berharap Berjalan Kondusif Jelang May Day