Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang memastikan pelayanan kesehatan tetap berjalan optimal selama libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru 2026/2026).
Wali Kota Semarang Agustina Wilujeng menegaskan kesiapan pelayanan kesehatan menjadi prioritas utama Pemkot Semarang dalam menghadapi lonjakan aktivitas masyarakat dan potensi risiko kesehatan selama periode Nataru 2025/2026.
Menurutnya, libur Nataru 2025/2026 identik dengan meningkatnya mobilitas warga, kunjungan wisata dan aktivitas keagamaan, serta perayaan akhir tahun.
Kondisi tersebut berpotensi menimbulkan lonjakan kebutuhan kesehatan, baik pelayanan darurat, rawat inap, maupun layanan rujukan.
Oleh karena itu, Pemkot Semarang memperkuat sistem Pelayanan Kesehatan agar tetap prima meski berada di tengah libur panjang Nataru 2025/2026.
“Pemkot Semarang memastikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat tetap berjalan normal dan responsif selama Nataru. Rumah sakit, Puskesmas, dan layanan gawat darurat kami minta siaga penuh,” tutur Agustina.
Dia menjelaskan, penguatan pelayanan kesehatan dilakukan melalui kesiapsiagaan seluruh fasilitas kesehatan, mulai dari rumah sakit milik pemerintah, rumah sakit swasta hingga Puskesmas rawat inap dan nonrawat inap.
Selama Nataru, layanan kesehatan tetap dibuka dengan pengaturan jadwal tenaga medis agar masyarakat tetap memperoleh akses pelayanan kesehatan yang cepat dan aman.
Selain itu, dirinya juga menekankan pentingnya koordinasi lintas sektor dalam mendukung pelayanan kesehatan selama Nataru 2025/2026.
Pemkot Semarang menggandeng TNI, Polri, BPBD, Dinas Perhubungan, dan instansi terkait lainnya untuk memastikan respons kesehatan dapat dilakukan secara terpadu, khususnya dalam kondisi darurat.
“Koordinasi lintas sektor ini sangat penting agar penanganan kesehatan bisa cepat, terutama jika terjadi kecelakaan lalu lintas, bencana akibat cuaca ekstrem atau kondisi darurat lainnya selama Nataru,” ungkapnya.
Pemkot Semarang juga menyiapkan sistem rujukan kesehatan yang terintegrasi selama Nataru 2025/2026.
Ambulance juga disiagakan di sejumlah titik strategis, termasuk kawasan rawan kecelakaan dan lokasi dengan aktivitas masyarakat tinggi.
Langkah ini menurut wali kota perlu dilakukan agar pasien yang membutuhkan pelayanan kesehatan lanjutan dapat segera ditangani tanpa hambatan.
Dalam konteks kesehatan masyarakat, Wali Kota Agustina menyebutkan bahwa ketersediaan obat – obatan dan alat kesehatan turut menjadi perhatian utama.
Dinas Kesehatan Kota Semarang diminta memastikan stok obat dan kebutuhan medis lainnya aman selama Nataru 2025/2026, sehingga pelayanan kesehatan tidak terganggu oleh keterbatasan logistik.
“Kami ingin memastikan selama Nataru, tidak ada masyarakat yang kesulitan mendapatkan pelayanan kesehatan. Semua harus terlayani dengan baik,” ungkapnya.
Pemkot Semarang juga mengantisipasi potensi risiko kesehatan akibat perubahan cuaca di akhir tahun.
Curah hujan tinggi dan cuaca ekstrem dinilai dapat memicu penyakit musiman serta meningkatkan risiko bencana.
Oleh karena itu, kesiapsiagaan kesehatan diarahkan tidak hanya pada pelayanan kuratif, tetapi juga upaya promotif dan preventif selama Nataru 2025/2026.
Agustina mengimbau masyarakat untuk tetap menjaga kesehatan pribadi dan keluarga selama Nataru 2025/2026, terutama saat melakukan perjalanan atau mengikuti kegiatan dengan kerumunan besar.
Dia meminta warga segera memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan terdekat apabila mengalami gangguan kesehatan.
“Libur Nataru harus tetap aman dan nyaman. Pemerintah sudah menyiapkan pelayanan kesehatan, tapi masyarakat juga harus disiplin tetap menjaga kesehatan masing – masing,” jelasnya.
Dengan penguatan pelayanan kesehatan, koordinasi lintas sektor dan kesiapsiagaan fasilitas kesehatan, Pemkot Semarang optimistis mampu memberikan perlindungan kesehatan yang maksimal bagi masyarakat selama Nataru 2025/2026.
Agustina menegaskan, komitmen Pemkot Semarang adalah memastikan seluruh warga dapat menikmati libur Nataru 2025/2026 dengan rasa aman, sehat dan nyaman melalui pelayanan kesehatan yang prima. I





