Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) memfasilitasi penandatanganan komitmen kerjasama dalam program kolaborasi Penanaman Modal Asing (PMA)/Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN), antara pengusaha besar dan Usaha Menengah, Kecil, dan Mikro (UMKM).
Acara yang dilakukan secara hybrid di Bali, Sabtu (18/12/2021) ini diikuti oleh perwakilan 15 pengusaha besar dan 25 UMKM.
Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia menyatakan, program kolaborasi ini dilakukan dalam rangkan menciptakan dunia usaha baru di daerah-daerah, serta meningkatkan kualitas serta daya saing UMKM.
“UMKM harus didorong melakukan kolaborasi. Kalau tidak diberikan kesempatan, susah untuk naik kelas. Jangan berpikir kualitas mereka tidak mampu. Kewajiban kita lah untuk membina mereka. Target kita tahun 2022, minimal Rp5 triliun,” katanya dalam keterangan, Minggu (19/12/2021).
Menurut Bahlil, pemerintah telah membuka kesempatan dalam rangka menciptakan pelaku usaha baru di daerah, melalui kemudahan perizinan investasi dengan adanya sistem Online Single Submission (OSS) Berbasis Risiko dan akses kolaborasi UMKM dengan investor besar baik PMA maupun PMDN.
Dia menuturkan, kolaborasi yang terjalin harus berdampak positif dan menguntungkan kedua belah pihak.
“Kepada teman-teman UMKM, kerjanya harus profesional. Ini kesempatan membangun akses pasar internasional. Dulu saya di Papua, susah dapat akses pasar Jakarta. Sekarang kalian sudah dapat akses kolaborasi, harus dimanfaatkan,” tutur Bahlil. I