KEMENPAREKRAF-JEJAK.IN LUNCURKAN CARBON FOOTPRINT CALCULATOR DAN OFFSETTING

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) berkolaborasi dengan Jejak.in meluncurkan apliksi Carbon Footprint Calculator dan Offsetting guna mewujudkan pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan.

Program Carbon Footprint Calculator (CFPC) merupakan upaya Kemenparekraf dalam melakukan pengimbangan nilai emisi yang telah dihasilkan, dengan menyerap jejak karbon demi membantu mencegah dampak buruknya pada iklim.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno menyatakan, kolaborasi ini bertujuan untuk menampilkan prototyping CFPC dalam rangka penguatan reputasi pariwisata menjelang Presidensi G20.

Selain itu, dia menambahkan, tujuan lainnya adalah kolaborasi platform aplikasi CFPC, sinergi inisiatif pelaku pariwisata di destinasi dalam rangka penerapan CFPC.

“Tujuan kolaborasi juga untuk monitoring carbon-offset di destinasi menuju skema carbon trading di bidang pariwisata dan ekonomi kreatif,” ujarnya saat peluncuran Showcase Carbon Footprint Calculator dan Offsetting yang dilakukan secara virtual, Jumat (7/1/2022).

Sandiaga berharap program CFPC dapat meningkatkan nilai reputasi dan kepercayaan publik pada sektor pariwisata, serta menguatkan gerakan climate friendly tourism.

“Saya sampaikan secara tegas bahwa kegiatan pariwisata dan ekonomi kreatif harus intended, bahwa isu-isu lingkungan ini menjadi isu utama kita,” jelasnya.

Menparekraf meminta program ini menjadi pembuka untuk berkolaborasi dengan banyak stakeholder. “Kita pastikan gerakan ini menjadi gerakan nasional yang mengatasi berbagai krisis akibat perubahan iklim dan mencapai pembangunan yang berkelanjutan.”

Menurut Sandiaga, data menyebutkan industri pariwisata secara global menyumbang delapan persen dari emisi karbon dunia. Oleh karena itu, lanjutnya, Kemenparekraf mengajak wisatawan untuk memperhatikan jejak karbon (carbon footprint) saat berwisata demi pengembangan pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan.

“Keberlanjutan ekonomi dan kelestarian budaya dan keberlanjutan lingkungan itu adalah satu kaitan nada, dan ini sesuai dengan tren pariwisata personalized, customized, localize, dan smallers impact,” tutur Sandiaga

Baca Juga:  PELAKU USAHA PERHOTELAN DAN RESTORAN HARUS BERSIAP SAMBUT ‘REVENGE TOURISM’

Program CFPC dapat diakses pada Indonesia.travel page. Pada fase awal, Kemenparekraf mengajak masyarakat untuk menyerap jejak karbon dengan menambah jumlah pohon di lingkungan sekitarnya. I

 

Kirim Komentar