BPJS Ketenagakerjaan Borong Lima Penghargaan di World Social Security Forum

Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan atau BPJamsostek mengharumkan nama Indonesia dengan memborong lima penghargaan di World Social Security Forum (WSSF) di Marrakech, Maroko Selasa (25/10/2022).

Untuk diketahui WSSF merupakan ajang pertemuan tertinggi bagi seluruh institusi jaminan sosial di dunia.

BPJamsostek menjadi satu-satunya perwakilan di asia yang mendapatkan penghargaan terbanyak dari International Social Security Association (ISSA).

Hal membanggakan ini dapat tercapai berkat keberhasilan BPJamsostek dalam mengimplementasikan berbagai inovasi yang sesuai dengan kriteria pada ISSA Guidelines.

Deretan penghargaan yang diberikan terdiri dari The ISSA Guidelines on Communication by Social Security Administrations, The ISSA Guidelines on Good Governance, The ISSA Guidelines on Information and Communication Technology (ICT), The ISSA Guidelines on Return to Work and Reintegration, serta The ISSA Guidelines on Service Quality.

Seluruh penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Presiden ISSA Joachim Breuer di hadapan perwakilan 320 institusi jaminan sosial yang berasal dari 152 negara.

Direktur Pelayanan BPJamsostek Roswita Nilakurnia dan Direktur Perencanaan Strategis dan TI BPJamsostek Pramudya Iriawan Buntoro yang hadir menerima penghargaan kompak menyatakan bahwa capaian ini merupakan bukti keseriusan BPJamsostek dalam memberikan pelayanan terbaik sesuai dengan standar internasional.

“Penghargaan ini merupakan buah dari kerja cerdas seluruh insan BPJamsostek dan dukungan penuh dari para stakeholder. Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih dan berharap raihan membanggakan ini mampu menjadi penyemangat kami untuk terus berinovasi,” ungkap Roswita dalam keterangan tertulis, Kamis (27/10/2022).

Roswita menjelaskan bahwa sebagai badan hukum publik yang ditugaskan oleh pemerintah untuk memberikan perlindungan jaminan sosial bagi seluruh pekerja Indonesia, tentu BPJamsostek menyadari akan pentingnya aspek pelayanan, teknologi informasi, komunikasi, dan tata kelola yang baik (good governance).

Oleh karena itu, lanjutnya, dalam merumuskan seluruh kebijakan terkait hal-hal tersebut, BPJamsostek wajib mengadopsi standar manajemen yang akuntabel, selaras dengan kebutuhan badan dan memenuhi fungsi kontrol dalam setiap pengambilan keputusan.

Sementara itu, Pramudya mengungkapkan bahwa dalam aspek layanan, khususnya program Return To Work (RTW), BPJamsostek terus mengembangkan jaringan Pusat Layanan Kecelakaan Kerja (PLKK) serta Pusat Layanan Kembali Bekerja (PLKB).

“Jadi, dapat memberikan kemudahan dan kepastian bagi para peserta yang mengalami kecelakaan kerja untuk mendapatkan perawatan, pelatihan dan jaminan kembali bekerja,” ungkapnya.

Ke depan, BPJamsostek akan terus berkomitmen untuk meningkatkan kinerjanya guna mewujudkan universal coverage dan layanan terbaik bagi seluruh pekerja Indonesia. I

 

Kirim Komentar