DESA WISATA SANGAT POTENSIAL CIPTAKAN LAPANGAN KERJA

Pengembangan kawasan pedesaan menuju desa mandiri melalui desa wisata/desa kreatif potensial dalam penciptaan lapangan kerja dengan mengoptimalkan potensi sumber daya ekonomi, sosial, dan lingkungan hidup untuk kesejahteraan masyarakat.

Menurut Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekradf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno, desa wisata sangat potensial menjadi pencipta lapangan kerja, terutama di masa pandemi dan tantangan ekonomi.

“Program-program pengembangan desa wisata dan desa kreatif inilah yang jadi salah satu fokus utama Kemenparekraf. Utamanya dalam hal pengembangan produk dan jasa digital desa, serta produk unggulan dengan konsep one village one product dalam lingkup kewirausahaan,” ujar nya.

Sandiaga saat berbicara secara daring dalam “IYES Goes To Campus” bersama Universitas Mulawarman, Sabtu (2/10/2021) menyatakan, produk yang memiliki nilai tambah seperti kuliner, kriya, dan fesyen lebih mudah untuk dapat diterima pasar dan meningkatkan perekonomian domestik.

Bahkan, dia menambahkan, bukan hal yang tidak mungkin untuk dapat merambah pasar ekspor di masa mendatang. “Melalui pelatihan dan pendampingan, menjadi tugas kami melakukan monitoring secara berkala.”

Langkah monitoring tersebut, lanjut Sandiaga, dimaksudkan agar ada pengembangan mulai dari inisiatif produk sampai pengaplikasian nilai-nilai berkelanjutan.

Menparekraf menjelaskan, peran generasi muda khususnya mahasiswa sangat penting untuk dapat melihat potensi pariwisata dan ekonomi kreatif kawasan pedesaan dalam menyerap dan membuka lapangan kerja.

Oleh karena itu, Sandiaga mengajak mahasiswa untuk bisa memanfaatkan peluang tersebut dengan menciptakan peluang bisnis UMKM yang terdigitalisasi dan berbasis ekonomi kreatif.

Dia menilai, semakin banyak anak muda yang berkecimpung di dunia wirausaha akan semakin banyak pula produktivitas yang dihasilkan, sehingga berdampak pula pada meningkatnya perkembangan ekonomi nasional.

Sementara itu, Koordinator Industri Kreatif Fesyen, Kriya, dan Desain Produk Kemenparekraf/Baparekraf Romi Astuti menuturkan, pelatihan dan pendampingan yang dijalankan Kemenparekraf diantaranya adalah memaksimalkan teknologi digital dalam upaya memperluas pasar dan daya saing.

Baca Juga:  KEMENPAREKRAF EDUKASI PESERTA IWTCF 2022 TERKAIT MANFAAT MINYAK ATSIRI

“Pendampingan dilakukan bagi masyarakat pedesaan, karena saat ini sentra ekonomi kreatif dan juga kegiatan pariwisata lebih banyak tersebar di pedesaan dibandingkan dengan di perkotaan,” ungkapnya. I

Kirim Komentar