Ini Perkembangan Situasi dan Penanganan Bencana di Tanah Air Periode 27 Juni 2025

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memantau perkembangan situasi dan penanganan bencana, baik hidrometeorologi dan geologi yang terjadi di wilayah tanah air.

Berikut ini sejumlah informasi yang dihimpun hingga hari ini, Jumat (27/6).

Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) terjadi di Gampong Simpang Gading, Kecamatan Babah Rot, Kabupaten Aceh Barat Daya, Provinsi Aceh, pada Kamis (26/6), pukul 14.05 WIB.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan unsur terkait telah berhasil memadamkan karhutla tersebut pada Kamis petang (26/6).

Lahan seluas 2 hektare terbakar dan penyebab kejadian ini masih dalam penyelidikan petugas berwenang.

Masih di Provinsi Aceh, karhutla terjadi di Desa Gunung Simali, Kecamatan Sawang, Kabupaten Aceh Selatan, pada Rabu (25/6), pukul 19.00 WIB.

Berselang beberapa jam kemudian, petugas gabungan dari BPBD dan petugas pemadam kebakaran berhasil memadamkan api tersebut. Lahan terdampak seluas 3,5 hektare.

Bergeser ke Wilayah Sumatra Utara, karhutla teridentifikasi di Desa Lumut Maju, Kecamatan Lumut, Kabupaten Tapanuli Tengah, pada Kamis (26/6), pukul 21.00 WIB.

BPBD setempat memantau lahan seluas 60 hektare terbakar. Hingga Kamis malam, api belum berhasil dipadamkan petugas gabungan.

Bencana banjir terjadi di Kabupaten Buton, Provinsi Sulawesi Tenggara, pada Rabu (25/6), pukul 22.00 WIB.

Sebanyak delapan desa di empat kecamatan terdampak kejadian ini. BPBD setempat mencatat 495 Kepala Keluarga (KK) (2.027 jiwa) terdampak dan kerugian material berupa rumah terdampak sejumlah 495 unit.

Selain itu, empat talud mengalami rusak sedang dan banjir surut pada Kamis (26/6).

Sementara itu, tanah longsor terjadi di Desa Girimukti, Kecamatan Cisewu, Kabupaten Garut, Provinsi Jawa Barat.

Pada Kamis (26/6), korban meninggal telah ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.

Baca Juga:  BNPB Fasilitasi Pemprov Gorontalo dalam Penguatan EWS Banjir Berbasis Masyarakat

Selain adanya korban jiwa, satu unit rumah warga rusak berat. Kejadian ini disebabkan curah hujan intensitas tinggi dan berdurasi cukup lama pada Rabu (25/6).

Bencana hidrometeorologi, banjir rob, terjadi di Desa Eretan Wetan, Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu, Provinsi Jawa Barat, pada Minggu (22/6).

Perkembangan terkini pada Kamis (26/6), banjir telah surut dan warga beraktivitas kembali normal.

Data BPBD mencatat 8.800 warga terdampak, sedangkan kerugian material berupa rumah terdampak 2.200 unit dan fasilitas Pendidikan terdampak 3 unit.

Banjir rob juga masih terjadi di Kabupaten Demak, Provinsi Jawa Tengah, hingga Kamis (26/6).

Kejadian ini tercatat pada Sabtu (17/6), pukul 02.00 WIB. Bencana rob melanda 37 desa di lima kecamatan. Sebanyak 10.104 KK terdampak banjir rob tersebut.

Selain itu, sejumlah fasilitas terdampak lainnya, yaitu fasilitas pendidikan 39 unit, ibadah 87 unit, perkantoran 9 unit, kesehatan 4 unit dan pasar 1 unit.

Empat tanggul juga dilaporkan jebol akibat banjir tersebut. Kondisi pada Kamis (26/6), debit air mengalami penurunan di Desa Sayung, sedangkan ketinggian muka air di Jalan Pantura Semarang – Demak masih sekitar 5 cm hingga 10 cm.

Di Provinsi Maluku Utara, Kabupaten Halmahera Selatan, banjir yang melanda 22 desa di enam kecamatan, berangsur surut pada Kamis (26/6).

Bencana yang terjadi pada Sabtu (21/6), pukul 16.00 WIT, mengakibatkan korban meninggal dunia 1 jiwa, luka – luka 1 jiwa dan 3.266 KK (14.429 jiwa) terdampak.

Warga yang sempat mengungsi telah kembali ke rumah mereka masing – masing pada Kamis (26/6), sedangkan kerugian material tercatat rumah terendam sebanyak 2.650 unit. BPBD setempat masih terus memutakhirkan data dampak pascabanjir.

Mencermati kejadian alam dan ulah manusia yang dapat menyebabkan bencana, BNPB mengimbau pemerintah daerah dan masyarakat untuk selalu waspada dan siap siaga.

Baca Juga:  PEMERINTAH CEGAH IMPORTASI DAN TURUNKAN PELUANG TRANSMISI KOMUNITAS AKIBAT KASUS VARIAN OMICRON

Terkait dengan potensi cuaca ekstrem, sejumlah wilayah teridentifikasi dengan potensi tersebut atau hujan intensitas sedang hingga lebat, seperti di Lampung, Kepulauan Riau, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat dan Timur, serta sejumlah wilayah di Kalimantan, Sulawesi, Maluku dan Papua.

Ancaman karhutla, dilihat dari tingkat kemudahan terbakar di lapisan atas permukaan tanah, sejumlah wilayah pada tingkat mudah hingga sangat mudah terbakar.

Wilayah yang perlu diwaspadai antara lain, Aceh, Sumatra Utara, Riau, Sumatra Selatan, Lampung, sejumlah titik wilayah Jawa, dan Nusa Tenggara Timur. I

Kirim Komentar