PT Pengembangan Pariwisata Indonesia atau InJourney Tourism Development Corporation (ITDC) bakal mengelola sampah terpadu di kawasan pengelolaan the Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali.
“Kami sudah anggarkan untuk DED (rancangan teknis rinci) dan pembangunan fisik tahap pertama pada 2026,” kata General Manager ITDC the Nusa Dua Made Agus Dwiatmika di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali.
Dia menjelaskan, estimasi anggaran pengelolaan sampah tersebut mencapai di atas Rp10 miliar untuk tahap pertama.
Menurutnya, rencana pengelolaan sampah tersebut dilakukan menyikapi dinamika rencana penutupan Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Suwung Denpasar yang awalnya pada Desember 2025, tapi diundur menjadi Februari 2026.
Saat ini, lanjutnya, masing – masing hotel di kawasan total seluas 350 hektare itu memiliki pengelolaan sampah sendiri.
Misalnya, sampah organik salah satunya dikelola dengan cara mengaplikasikan kearifan lokal Bali dengan membuat teba modern atau lubang komposter hingga menggunakan mesin pengolahan.
Selain itu, sejumlah hotel juga bekerja sama dengan mitra atau Tempat Pengelolaan Sampah daur ulang, digunakan kembali, pengurangan sampah atau TPS3R untuk sampah plastik dan sampah residu.
Meski begitu, belum semua sampah dapat dikelola mandiri dengan optimal, mengingat sebagian besar sampah yang dihasilkan adalah sampah organik.
Agus memperkirakan total sampah harian yang timbul di kawasan itu mencapai 35 ton, sebanyak 75% sampai dengan 80% adalah sampah organik.
Selain sampah yang dihasilkan di dalam kawasan, sampah juga ditemukan di bibir pantai yang dibawa oleh arus akibat musim angin barat misalnya sampah plastik hingga ranting kayu.
“Sekarang penggunaan plastik sudah mulai menurun khususnya di kawasan hotel karena mereka mulai menekan itu tapi jika di luar kawasan masih tinggi sampah plastik mungkin opsi kami buat tambahan untuk sampah plastik,” ungkapnya.
Di sisi lain, dia menambahkan, perusahaannya juga sudah mengolah khususnya limbah termasuk limbah cair di kawasan Lagoon Nusa Dua dengan kapasitas pengelolaan sekitar 3 ton hingga 5 ton yang diolah menjadi pupuk untuk kebutuhan tanaman di kawasan tersebut.
The Nusa Dua merupakan kawasan wisata premium dengan jumlah hotel berbintang saat ini mencapai sekitar 22 unit dan vila dengan kapasitas kamar tidur diperkirakan mencapai sekitar 5.500 unit. I




