Kementerian Ekonomi Kreatif (Kemenekraf) melalui Direktorat Pengembangan Akses Pendanaan, Pembiayaan dan Investasi menyelenggarakan kegiatan Literasi Bisnis bagi Pelaku Usaha Ekonomi Kreatif (ekraf) di Bekasi.
Inisiatif ini bertujuan memperkuat kapasitas pelaku usaha dalam pengelolaan bisnis, akses pembiayaan dan mitigasi risiko finansial di era digital.
Kegiatan yang berlangsung atas kerja sama dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), BNI dan FIFGroup (Finatra) ini diikuti para pelaku ekonomi kreatif.
Mereka dibekali wawasan praktis dalam menjalankan usaha secara profesional, inovatif dan berkelanjutan.
“Melalui kegiatan ini, kami ingin mendorong pelaku usaha agar lebih siap menghadapi tantangan sekaligus memanfaatkan peluang ekonomi digital,” ujar Deputi Bidang Pengembangan Strategis Ekonomi Kreatif Kemenekraf Cecep Rukendi dalam acara yang berlangsung di Bekasi, baru – baru ini.
Sementara itu, Kepala Wilayah Jabar 2 FIFGroup Hendra Sugara Martha menambahkan bahwa lembaga pembiayaan memiliki peran krusial dalam mendukung Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) kreatif.
“Kami ingin memastikan pelaku usaha memahami layanan pembiayaan yang tersedia dan menggunakannya secara tepat untuk pengembangan bisnis,” ungkapnya.
Menurut Kepala Bidang Ekonomi Kreatif Disparbud Kota Bekasi Elia Ray Mi’Raj Gusleonardo, Bekasi memiliki potensi besar di sektor kreatif. Kemudian Anggota DPRD Jawa Barat Ronny Hermawan turut menyampaikan dukungan legislatif terhadap program penguatan UMKM dan ekonomi kreatif.
“Talenta lokal harus diperkuat melalui edukasi dan pendampingan agar dapat bersaing dan berkontribusi pada perekonomian daerah,” jelasnya.
Dia menambahkan bahwa literasi bisnis adalah jalan pemberdayaan dan sektor ini terbukti menjadi tulang punggung ekonomi nasional.
Acara diawali dengan sesi bertema Pengantar Literasi Bisnis oleh Direktur Pengembangan Akses Pendanaan, Pembiayaan dan Investasi Kemenekraf Anggara Hayun Anujuprana.
Dia menuturkan, prinsip dasar pengelolaan usaha kreatif.
Sesi berikutnya, Waspada Investasi Ilegal, Pinjaman Online, dan Judi Digital dibawakan oleh Iman K. Nugraha dari OJK Jawa Barat.
Dia menyoroti pentingnya kewaspadaan terhadap praktik keuangan ilegal yang marak menjerat pelaku usaha.
Kemudian, dari perwakilan dari BNI, Chandra Bagus Sulistyo menyampaikan topik Program Pembiayaan Perbankan.
Dia membahas tentang akses pinjaman dan skema pendanaan yang dapat dimanfaatkan pelaku usaha.
Sementara itu, perwakilan FIFGroup Riezky Candra Novariz menyampaikan dua materi.
Pertama, Entrepreneur Mindset vs Penjual yang membedakan pola pikir wirausahawan dengan penjual konvensional dan Analisis Usaha Mandiri yang membimbing peserta mengenali peluang dan risiko bisnis.
Direktur Anggara Hayun menutup sesi dengan harapan bahwa kegiatan ini mampu memberi bekal kuat bagi pelaku
“Peningkatan literasi akan melahirkan pelaku usaha yang tangguh, adaptif, dan berdaya saing,” katanya.
Kemenekraf berkomitmen terus menghadirkan program – program edukatif dan kolaboratif demi mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif sebagai penggerak baru perekonomian nasional. I