KEMENPAREKRAF AJAK PENGUSAHA ARAB SAUDI INVESTASI DI SEKTOR PAREKRAF INDONESIA

Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Wakil Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Wamenparekraf/Wakabaparekraf) Angela Tanoesoedibjo mengajak para pengusaha di Arab Saudi sebagai calon investor untuk menanamkan investasi di Indonesia.

Pasalnya, lanjut Anglea, Indonesia memiliki beragam potensi di berbagai bidang, khususnya sektor pariwisata dan ekonomi kreatif yang prospektif.

“Pascapandemi menjadi kesempatan yang tepat untuk membahas peluang investasi dan potensi kolaborasi. Khususnya pada sektor pariwisata dan ekonomi kreatif,” ujarnya dalam acara Business Dinner yang berlangsung di KBRI Riyadh, Arab Saudi, baru-baru ini.

Angela memaparkan, kondisi terkini Indonesia yang mencatatkan lebih dari 734 juta perjalanan di tahun 2022. Angka ini lebih tinggi jika dibandingkan pada saat sebelum pandemi.

Sementara itu, permintaan perjalanan domestik pun cukup tinggi, sehingga konektivitas dan infrastruktur di Indonesia kian ditingkatkan.

“Dengan konektivitas yang lebih baik di dalam negeri, terdapat banyak peluang bagi para pemangku kepentingan pariwisata. Misalnya, mereka dapat menciptakan pola perjalanan baru yang lebih menarik yang dapat meningkatkan lenght of stay dan spending of travelers,” kata Wamenparekraf.

Hal yang sama juga berlaku untuk wisatawan mancanegara (wisman). Ada pertumbuhan positif yang mencapai hampir enam juta pada tahun 2022.

Pada 2023, Wamenparektaf Angela optimistis Indonesia bisa mendapatkan setidaknya 10 juta sampai dengan 12 juta kedatangan wisman.

Target tersebut tidak terlepas dari berbagai event yang diselenggarakan di Indonesia seperti G20, KTT ASEAN, MotoGP, F1 Power Boat, ASEAN Games, hingga konser internasional, seperti Coldplay dan lainnya.

Event ini menciptakan eksposur yang besar bagi pariwisata Indonesia, khususnya di lima destinasi pariwisata super prioritas Indonesia, yakni Borobudur, Danau Toba, Mandalika, Likupang dan Labuan Bajo.

“Berbagai event itu menawarkan banyak peluang dan kemudahan berinvestasi, salah satunya melalui kawasan ekonomi khusus dengan insentif perpajakan,” kata Angela.

Selain sektor pariwisata, sektor ekonomi kreatif pun menunjukkan grafik yang signifikan dengan nilai ekspor sebesar US$26,94 miliar di tahun 2022 dengan tiga kontributor terbesar, yaitu fesyen, kuliner, dan kerajinan.

Angka tersebut lebih tinggi jika dibandingkan sebelum pandemi Covid-19.

Namun, Angela menambahkan, peluang di sektor ekonomi kreatif tidak berhenti sampai di sini, karena pertumbuhan yang menjanjikan juga ada di sektor media dan konten seperti televisi, aplikasi, gim, musik, film, dan animasi, yang didorong oleh besarnya populasi generasi muda Indonesia.

Saat ini, Indonesia memiliki lebih dari 50% Generasi Z dan milenial, serta mereka adalah generasi yang sangat produktif, sangat adaptif dan menguasai teknologi, dan mereka cukup konsumtif sehingga menjadi kombinasi yang sangat baik untuk investasi.

“Untuk itu, saya menyambut Anda semua untuk datang ke Indonesia dan melihat sendiri peluang investasi di negara kami. Karena kata pepatah staying is believing,” tuturnya.

Turut hadir Duta Besar Indonesia untuk Riyadh Abdul Aziz Ahmad dan Wakil Kepala Perwakilan Indonesia di Riyadh Kerajaan Arab Saudi Sugiri Suparwan. I

Kirim Komentar