Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) memperkuat upaya terwujudnya destinasi wisata yang berkualitas, terintegritasi, dan berkelanjutan di Nusa Tenggara Barat (NTB).
Menurut Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kemenparekraf/Baparekraf Vinsensius Jemadu, upaya tersebut dengan meningkatkan sinergi Pemerintah Pusat dan Daerah dalam Pengelolaan Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik Berbasis Inovasi, Adaptasi, dan Kolaborasi.
“Sinergi tersebut salah satunya diwujudkan melalui kegiatan Forum Group Discussion (FGD) di Hotel Aston Inn, Kota Mataram, NTB pada Rabu (20/04/2022),” ujarnya Sabtu (23/4/2022).
Vinsensius menyatakan, Sinergitas berbasis Inovasi, Adaptasi dan Kolaborasi Antara Pusat dan Daerah (Sinakoda) merupakan implementasi proyek perubahan dari Pelatihan Kepemimpinan Nasional II angkatan I tahun 2022 yang digagas oleh Direktur Pengembangan Destinasi II Kemenparekraf/Baparekraf Wawan Gunawan.
Program Sinakoda, dia menambahkan, ini perlu diimplementasikan agar destinasi berkualitas, terintegrasi, dan berkelanjutan segera terwujud khususnya di Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP), Destinasi Pariwisata Prioritas (DPP) dan revitalisasi Bali.
“Program ini harus menjadi program yang tepat sasaran, tepat waktu, dan manfaat,” jelas Vinsensius.
Program Sinakoda ini diharapkan bisa diimplementasikan di wilayah lokasi prioritas Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024, sehingga target RPJMN dapat dicapai juga sejalan dengan Rencana Strategis (Renstra) Kemenparekraf.
“Maka melalui Sinakoda sinergitas dari pemerintah pusat dan daerah pada ujungnya akan memberikan peluang kerja semakin luas di sektor pariwisata,” ungkapnya.
Sementara itu, Direktur Pengembangan Destinasi II Kemenparekraf/Baparekraf Wawan Gunawan saat hadir dalam FGD menuturkan, dari 17 bidang DAK Fisik, diambil enam bidang tematik yang difokuskan kepada pariwisata. Yaitu pariwisata, sentra industri kecil menengah, pasar tematik pariwisata, PLUT/UMKM, aksesibilitas jalan dan pengelolaan sampah.
“Jadi, dari enam bidang tematik yang difokuskan ini destinasi akan cepat tuntas dan berkualitas, terintegrasi dan berkelanjutan bisa terwujud,” katanya.
Provinsi NTB sebagai lokasi DSP Mandalika diharapkan bisa mengimplementasikan juga, sehingga menciptakan multiplier effect yang luar biasa di destinasi wisata.
“Dukungan dari pemerintah daerah ada perwakilan dari dinas terkait, seperti dinas PUPR, Dinas Provinsi, KLHK, Kepala Dinas untuk komitmen kesepakatan Bersama mengimplementasikan Sinakoda di kabupaten/kota se-NTB,” tutur Wawan. I