Wabah Covid-19 menjadi perhatian serius bagi Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Bambang Soesatyo, termasuk tentang bagaimana masyarakat Indonesia harus beradaptasi dengan tatanan kehidupan baru (new normal), sesuai dengan protokol Covid-19 dalam kehidupan sehari-hari.
Bagi Bamsoet menggunakan istilah gaya hidup baru jauh lebih dia sukai dibandingkan dengan menggunakan istilah new normal, yang sekarang diganti dengan adaptasi kebiasaan baru. Istilah gaya hidup baru itu dapat menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia sangat optimistis dalam menghadapi wabah Covid-19 dan dampaknya terhadap sendi-sendi kehidupan berbangsa dan bernegara.
Istilah gaya hidup baru bisa menjadi energi positif bagi masyarakat Indonesia untuk menatap masa depan yang lebih baik di tengah dampak wabah Covid-19. Nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945 adalah landasan utama di dalam menerapkan gaya hidup baru tersebut.
Oleh karena itu, masyarakat Indonesia harus segera menyesuaikan diri dengan tren atau gaya hidup baru melalui perubahan pola hidup sosial kemasyarakatan dan geopolitik yang mengarah pada kecenderungan individualistik, menghindari keramaian, lebih peduli pada kesehatan, robotik dan digitalisasi.
Menurut dia, dengan gaya hidup baru yang sesuai dengan Protokol Covid-19 dan nilai-nilai Pancasila akan membuat Indonesia menjadi kuat dalam menghadapi pagebluk ini. “Tidak diragukan jika nilai-nilai Pancasila masih relevan dan kuat terpatri dalam jiwa bangsa sehingga Indonesia menjadi tangguh dalam menghadapi pandemi Covid-19,” katanya.
Dalam mengimplementasikan gaya hidup baru tersebut, masyarakat harus mampu membangun kerangka berfikir dan bertindak yang baik dan cermat serta benar-benar memperhitungkan masa pemberlakunya tatanan atau gaya hidup baru ini agar masyarakat dapat memahami kondisi yang ada saat ini. I