Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) tanda tangani sembilan perjanjian kerja sama pengerjaan proyek baru yang menjadi bagian dari Tahap II pembangunan kawasan ini di Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kabupaten Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur.
“Saat ini, IKN masuk tahap dua pembangunan,” ujar Pelaksana tugas (Plt) Deputi Bidang Sarana dan Prasarana Otorita IKN Danis H. Sumadilaga, baru-baru ini..
Menurutnya, paket pekerjaan baru yang ditandatangani dalam pembangunan IKN Tahap II di antaranya tujuh proyek infrastruktur jalan dan penataan kawasan olahraga, serta ruang terbuka hijau kemudian penataan kawasan Sepaku.
Danis menjelaskan, seluruh pembangunan terus berlanjut, hingga pengembangan kawasan yudikatif, legislatif, penyelesaian jalur distribusi air minum dan jaringan jalan lainnya.
Pekerjaan penataan kawasan Sepaku bukan proyek biasa karena dilakukan di kawasan yang telah aktif secara sosial dan ekonomi, lanjutnya, proses menuju kontrak pekerjaan lebih dari satu tahun karena dilakukan di tengah kehidupan masyarakat.
Penataan kawasan Sepaku yang dikerjakan bukan pembangunan di lahan kosong, seperti Pasar Sepaku merupakan pusat aktivitas ekonomi masyarakat dengan model pasar yang dibangun dipilih melalui proses pengambilan keputusan (voting) masyarakat.
Pelaksanaan pembangunan pasar di atas tanah desa dan selama proses konstruksi pedagang di Pasar Sepaku akan direlokasi sementara, setelah masa konstruksi selesai pedagang kembali menempati pasar itu.
“Penataan kawasan olahraga dan ruang terbuka hijau seperti kawasan glamping dikembangkan jadi ruang publik yang fungsional dan edukatif,” ungkap Danis.
Kawasan glamping ditingkatkan menjadi ruang terbuka hijau dapat dimanfaatkan masyarakat untuk edukasi, rekreasi dan riset, kawasan tersebut terdapat hutan tropis yang memiliki potensi besar untuk dijadikan pusat pembelajaran dan penelitian kehutanan.
Nilai proyek paket pekerjaan peningkatan kualitas jalan sepanjang 12,3 kilometer lebih kurang Rp3,042 triliun dan paket pekerjaan penataan kawasan olahraga dan ruang terbuka hijau serta kawasan Sepaku sekitar Rp313,2 miliar.
“Dana paket pekerjaan itu bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) 2025,” jelas Danis. I