Pemerintah mendukung pengembangan usaha ekonomi kreatif berkelanjutan, seperti usaha pembuatan batik menggunakan pewarna alami di Pekalongan, Jawa Tengah.
Saat mengunjungi Museum Batik Pekalongan, Wakil Menteri Ekonomi Kreatif (Wamenekraf) Irene Umar mengemukakan, perlunya sinergi pemerintah dengan pelaku usaha dalam upaya pengembangan usaha batik berkelanjutan.
“Kita tidak bisa hanya datang, berdiskusi, lalu pergi. Harus ada tindak lanjut yang nyata, mulai dari pemetaan ekosistem, kebutuhan ruang produksi, hingga pendampingan untuk pewarna alami dan pengolahan limbah,” ungkapnya dalam keterangannya.
Pemerintah, dia menambahkan, harus mendukung inovasi yang tidak hanya menarik dari sisi pasar, tetapi juga relevan secara lingkungan dan keberlanjutan.
Dia mengapresiasi semangat dan usaha masyarakat Pekalongan dalam menjaga dan mengembangkan batik sebagai identitas budaya dan kekuatan ekonomi.
“Kurang dari 24 jam saya di sini, tetapi saya sudah melihat begitu banyak potensi. Baik dari sisi produk, pelestarian budaya, hingga inovasi ramah lingkungan,” tuturnya.
Museum Batik Pekalongan, yang diresmikan pada 12 Juli 2006, menyimpan koleksi batik dari berbagai daerah di Indonesia.
Museum yang dikelola oleh komunitas batik lintas wilayah ini diharapkan bisa menjadi pusat pelestarian budaya, destinasi wisata edukatif dan ruang informasi batik yang mudah diakses. I