Pentingnya Film sebagai Media Dakwah untuk Generasi Muda

Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar mengungkapkan pentingnya film sebagai alat dakwah yang efektif, terutama untuk generasi muda.

Hal ini disampaikan dalam acara Penganugerahan Kompetisi Film Islami yang diselenggarakan oleh Kementerian Agama di Jakarta, baru – baru ini.

Menurut Menag, seni memiliki peran yang sangat penting dalam ekspresi keagamaan, dan film merupakan salah satu bentuk seni yang sangat sesuai dengan nilai – nilai Islam.

“Film ini adalah sebuah karya seni dan di dalam Islam, itu sangat compatible. Kalau kita bicara tentang seni, penganugerahan kompetisi film Islami oleh Kementerian Agama kali ini semakin banyak peserta dibanding dengan tahun-tahun yang lampau,” ujarnya.

Menag mengutip pendapat Imam al-Ghazali dalam Ihya Ulumuddin yang menyatakan bahwa seseorang yang tidak menghargai seni bisa kehilangan keindahan dalam hatinya.

“Sebaliknya, cinta itu akan lahir dan tumbuh segar di atas sebuah hati yang memiliki nilai-nilai seni yang indah,” jelasnya.

Kompetisi film Islami yang digelar oleh Kementerian Agama ini bertujuan untuk mengapresiasi karya – karya sineas muda yang menggabungkan kreativitas dengan nilai – nilai keislaman.

Menag mengamati peningkatan jumlah peserta sebagai indikasi positif bahwa minat generasi muda terhadap dakwah melalui media kreatif, seperti film, semakin besar.

Lebih lanjut, dia menekankan pentingnya menjadikan film sebagai bagian dari strategi dakwah yang lebih kontekstual, terutama untuk menjangkau kalangan milenial dan Gen Z.

“Mari kita menjadikan film ini sebagai bagian daripada media dakwah. Dakwah untuk kalangan milenial ini perlu cara lain. Mungkin dengan cara – cara animasi seperti tadi, itu bisa lebih menarik dan membangkitkan kesadaran,” tutur Nasaruddin.

Kompetisi film Islami ini merupakan langkah strategis Kementerian Agama dalam memperkenalkan dakwah melalui media populer, terutama film, yang kini menjadi sarana yang banyak digemari masyarakat.

Menurut Menag, film bukan hanya berfungsi sebagai hiburan, tetapi juga sebagai media reflektif yang dapat menyampaikan nilai – nilai spiritual dan moral.

Sebagai penutup, dia menambahkan bahwa dakwah tidak hanya harus dilakukan di mimbar atau dengan ceramah konvensional.

“Melalui film, kita bisa menyampaikan pesan-pesan keagamaan dengan cara yang lebih indah dan menyentuh hati,” ungkapnya. I

Kirim Komentar