PRESIDEN JOKOWI APRESIASI PROGRAM REVITALISASI KAWASAN BUDAYA

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengapresiasi program Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dalam melakukan revitalisasi Kampung Ulos Hutaraja Kecamatan Pangururan, Kabupaten Samosir.

Kawasan budaya tersebut terkenal sebagai pusat kerajinan tenun Ulos di Pulau Samosir yang selama ini dikenal sebagai salah satu desa wisata unggulan di Destinasi Pariwisata Super  Prioritas (DPSP) Danau Toba, di Provinsi Sumatra Utara (Sumut).

Menurut Presiden, dengan program penataan Kampung Hutaraja diharapkan konservasi budaya kerajinan kain Ulos di Samosir dapat direvitalisasi.

Presiden Jokowi juga mengucapkan terima kasih kepada masyarakat dan Pemerintah Daerah yang telah mendukung program revitalisasi yang dikerjakan Kementerian PUPR.

“Program revitalisasi ini dilakukan dengan sangat baik. Karena terakhir saya ke sini 2,5 tahun yang lalu, dibandingkan dengan kondisi saat ini, betul-betul kelihatan penataannya sangat baik sekali,” katanya saat meresmikan Penataan Kampung Ulos Hutaraja Kabupaten Samosir, Rabu (2/2/2022).

Turut hadir dalam peresmian, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan, dan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono.

Selain itu, hadir juga Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno, Anggota Komisi V DPR RI Jhoni Allen Marbun, Gubernur Sumatra Utara Edy Rahmayadi, dan Bupati Samosir Vandiko T. Gultom.

Presiden menyatakan, dengan adanya revitalisasi Kampung Ulos Hutaraja diharapkan konservasi terhadap warisan pusaka Suku Batak dapat dilakukan dengan baik.

“Dukungan infrastruktur pada setiap DPSP diharapkan mampu menciptakan penataan ruang publik yang sesuai dengan karakteristik dan kearifan lokal budaya daerah untuk menarik minat wisatawan domestik maupun mancanegara,” ujarnya.

Sebelumnya, Presiden Jokowi juga meresmikan Kampung Ulos Huta Siallagan Kecamatan Simanindo di Kabupaten Samosir.

Pekerjaan Penataan Kampung Ulos Hutaraja seluas 16.000 m2 dan Huta Siallagan seluas 11.000 m2 dimulai pada tahun 2020 dan selesai pada tahun 2021.

Baca Juga:  KEMENPAREKRAF TARGETKAN 70% PESERTA ICEFF 2022 JALIN KEMITRAAN DENGAN INVESTOR

Penataan keduanya di antaranya meliputi revitalisasi atap rumah Bolon, pembangunan rumah baru, toilet umum, bangunan kios, amphiteater, plaza, Jalan Lingkungan, Signage, IPAL Komunal, area parkir, dan Pusat Informasi.

Biaya pembangunannya bersumber dari APBN dengan total sekitar Rp55,8 miliar.

Sementara itu, Dirjen Ciptakan Karya Kementerian PUPR Diana Kusumastuti menjelaskan, proses revitalisasi rumah adat di Kampung Hutaraja dan Kampung Huta Siallagan yang merupakan cagar budaya melibatkan tukang-tukang lokal setempat.

Jadi, lanjutnya, sekaligus menjadi workshop/media latihan bagi masyarakat setempat untuk memelihara keberlanjutan tradisi dan keahlian yang unik ini serta mendapatkan upah kerja, sehingga meningkatkan perekonomian saat pandemi Covid-19.

“Mudah-mudahan dengan adanya penataan ini bisa menjadi daya tarik wisatawan domestik maupun mancanegara. Ini salah satu program untuk mendukung DPSP Danau Toba,” ungkap Dirjen Diana. I

Kirim Komentar