Wakil Menteri Pariwisata (Wamenpar) Ni Luh Puspa menyATAKAN, gerakan wisata bersih di Desa Besakih yang melibatkan seluruh elemen masyarakat di wilayah itu layak menjadi proyek percontohan yang dapat direplikasi dan diimplementasikan di daerah lain.
“Kami harap pemberdayaan masyarakat dengan edukasi pengelolaan sampah yang efektif di Desa Besakih ini bisa menjadi proyek percontohan penerapan gerakan wisata bersih” kata Wamenpar Ni Luh Puspa dalam acara Road To Gerakan Wisata Bersih Edukasi Pengelolaan Sampah di Destinasi Wisata Menuju Desa Adat Bersih dan Sehat.
Wamenpar turut hadir dalam kegiatan tersebut di Kantor Desa Besakih, Rendang, Karangasem dan menyatakan dukungannya terhadap upaya penguatan kolaborasi dengan berbagai pihak.
Kegiatan ini merupakan langkah nyata bentuk kerja bersama dengan GoTo Impact Foundation (Project Catalyst Changemakers Ecosystem) melalui Konsorsium Sukla Project yang merupakan hasil kolaborasi Bali Waste Cycle, Rebricks dan Wastehub.
Selain ITU, juga melibatkan Dinas Provinsi Bali, Dinas Kabupaten Karangasem, Pemerintah Desa Besakih, Pemerintah Desa Menanga, insan media dan stakeholder lainnya.
Kolaborasi itu difokuskan pada upaya penanganan permasalahan sampah di destinasi wisata.
“Upaya menciptakan desa yang bersih dan sehat melalui pengelolaan sampah terpadu dan menjaga lingkungan Bali akan mendorong implementasi ekonomi sirkular dan ekonomi hijau menjadi nyata,” jelasnya.
Langkah konkret di antaranya diwujudkan melalui pembentukan Satuan Tugas (Satgas) Gerakan Wisata Bersih, pemberdayaan masyarakat desa wisata dalam kebersihan lingkungan, dan edukasi penanganan sampah di destinasi wisata.
“Kami memandang ke depan akan terbangun destinasi wisata yang lebih bersih, lebih sehat, dan berwawasan lingkungan,” tutur Wamenpar Ni Luh Puspa.
Dia berharap agar kolaborasi program sejenis dapat diperluas dan diamplifikasikan secara masif sehingga menjadi inspirasi bagi berbagai pihak dan penerapannya bisa semakin meluas pada destinasi wisata lainnya di Indonesia.
Turut hadir dalam acara tersebut, Head of Strategic Partnership GoTo Impact Foundation (GIF) Astri Arini Waluyo, Catalyst Changemakers Ecosystem GIF Ridwan Fadil Arif, Kepala Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup Provinsi Bali I Made Teja, Camat Rendang Putu Aryana, dan Kepala Desa Besakih I Wayan Benya. I