Indonesia berpotensi menjadi Ibu kota Kebudayaan Dunia lewat ragam ekspresi budaya, seperti makanan tradisional, seni lokal hingga permainan tradisional, bahkan yang baru – baru populer yakni tradisi pacu jalur.
Menurut Menteri Kebudayaan Fadli Zon, diketahui bahwa kebudayaan Indonesia kaya, seperti tradisi pacu jalur yang sempat viral.
“Mudah – mudahan ada satu jembatan yang kuat antara budaya dengan sektor lain seperti ekonomi kreatif, pariwisata, UMKM dan koperasi,” ujarnya.
Dalam Kongres I Gerakan Ekonomi Kreatif Nasional (Gekrafs), Fadli juga menjelaskan tentang kekayaan budaya yang dimiliki Indonesia mampu menjadi kekuatan lunak untuk memajukan pertumbuhan ekonomi kreatif sekaligus kebudayaan Indonesia.
“Kebudayaan dapat menjadi soft power atau kekuatan lunak, dan soft power ini yang harus kita jadikan satu garapan bersama yaitu bagaimana membangkitkan gerakan Indonesia dalam bentuk Indonesian Wave atau gelombang Indonesia,” katanya.
Fadli menambahkan Kongres Gekrafs mampu menjadi tonggak awal kerja sama lintas sektor, khususnya kebudayaan sebagai salah satu motor penggerak ekraf di Indonesia.
Menurutnya, ekonomi kreatif dan kebudayaan merupakan suatu ekosistem yang tidak bisa dipisahkan satu sama lain.
Gekrafs merupakan sebuah gerbong penggerak ekonomi kreatif di Indonesia yang berfokus pada pengembangan 17 sub sektor ekonomi kreatif sebagai pilar ekonomi masa depan.
Selain itu, Gekrafs berkomitmen untuk mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif Indonesia melalui perlindungan hukum, promosi budaya dan kolaborasi antara pelaku kreatif, pemerintah, serta sektor swasta.
Hadirnya Gekrafs diharapkan menjadi lokomotif bagi para pelaku ekonomi kreatif di berbagai sektor, salah satunya sektor kebudayaan.
Menbud Fadli berharap kongres ini dapat menjadi penggerak ekosistem budaya dan ekonomi kreatif terbesar di Indonesia dengan melibatkan aktif generasi muda. I