Kemenperin Telah Susun Peta Jalan Dekarbonisasi Industri

Wakil Menteri Perindustrian (Wamenperin) Faisol Riza berkesempatan menyampaikan pandangan Kementerian Perindustrian (Kemenperin) dalam Rapat Koordinasi Nasional Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Rakornas Kadin) Bidang Investasi, Hilirisasi, Energi dan Lingkungan Hidup Tahun 2025.

Dalam catatan Kemenperin, dia menambahkan, kinerja industri pengolahan nonmigas masih menjadi penopang utama perekonomian nasional.

Bahkan, saat ini Kemenperin telah menyusun Peta Jalan Dekarbonisasi Industri, dengan smbilan subsektor prioritas, yakni semen, pupuk, logam, kimia, Tekstil dan produk Tekstil (TPT), Food and Beverage (F&)B, Pulp (kertas), keramik – kaca, dan alat transportasi.

“Pada Triwulan III/2025, sektor ini tumbuh 5,58% dan berkontribusi 17,39% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB),” kata Wamenperin Riza pada Rakornas Kadin tersebut.

Selain itu, lanjutnya, industri manufaktur menyumbang 81% terhadap ekspor nasional, mencatat porsi investasi sebesar 37,73% dan menyerap tenaga kerja sebanyak 20,31 juta orang.

Di balik berbagai capaian tersebut, kata Wamenperin Riza, industri manufaktur tetap menghadapi sejumlah tantangan yang membutuhkan arah kebijakan yang lebih terfokus.

“Transformasi menuju industri hijau menjadi langkah kunci untuk menjaga daya saing di tengah dinamika global. Oleh karena itu, dukungan konkret, seperti insentif hijau perlu diperkuat, diiringi konsolidasi regulasi yang mampu menjadi landasan percepatan pembangunan industri hijau,” jelasnya.

Menurut Wamenperin Riza, melalui Peta Jalan Dekarbonisasi untuk sembilan subsektor prioritas, Indonesia menargetkan pencapaian Net Zero Emissions pada tahun 2050, sepuluh tahun lebih cepat dari target nasional.

Ke depan, dia menambahkan, investasi industri harus semakin berorientasi pada peningkatan nilai tambah dan manfaat ekonomi yang lebih luas.

“Saya menegaskan bahwa percepatan transformasi industri hijau merupakan agenda bersama yang harus dijalankan secara konsisten demi masa depan industri nasional yang lebih kuat dan berkelanjutan,” tutur Wamenperin Riza. I

 

 

Kirim Komentar