Kunjungan Jokowi ke Lembata; Presiden Jokowi Kunjungi Pengungsi Lembata

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengunjungi Desa Amakaka, Kecamatan Ile Ape, Kabupaten Lembata, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Jumat (9/4/2021), salah satu lokasi terdampak bencana yang disebabkan oleh siklon tropis Seroja.

“Siang hari ini saya berada di Desa Amakaka di mana bencana banjir bandang yang ada di Kabupaten Lembata ini korbannya paling banyak,” ujar Presiden.

Atas nama pribadi dan mewakili pemerintah, Kepala Negara menyampaikan belasungkawa kepada para korban bencana. Presiden mendoakan agar arwah mereka diterima di sisi Tuhan dan diberikan tempat terbaik.

Dalam kesempatan itu, Presiden juga mengunjungi warga setempat yang kini tengah berada di lokasi pengungsian di Kantor Kecamatan Ile Ape.

Kepala Negara menemui para pengungsi dan ingin memastikan bahwa segala kebutuhan warga telah tercukupi, serta mendengarkan sejumlah keluhan masyarakat setempat yang nantinya akan ditindaklanjuti selama proses penanganan.

Melalui kunjungan dan peninjauan ini, Presiden Jokowi telah berbicara dengan Gubernur NTT Viktor Laiskodat dan Bupati Lembata Eliaser Yentji Sunur mengenai penanganan dan pemulihan pasca bencana di wilayah setempat.

Selain itu, Presiden juga telah memerintahkan agar proses pencarian di tengah medan berbatuan yang menyulitkan pengoperasian alat berat untuk tetap dilakukan.

Sampai siang hari ini, total korban di NTT ada 163 meninggal dan masih dalam pencarian 45 orang.

Bupati Lembata Eliaser Yentji Sunur, sebelumnya menetapkan status tanggap darurat penanganan bencana banjir bandang, longsor, dan gelombang pasang yang terjadi di wilayahnya.

Status itu ditetapkan terhitung mulai 4-17 April 2021 untuk mempercepat proses pemulihan wilayah setempat selepas bencana.

Mendampingi Presiden dalam peninjauan di antaranya Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Kepala BNPB Doni Monardo, Kepala Basarnas Henri Alfiandi, Gubernur NTT Viktor Laiskodat, dan Bupati Lembata Eliaser Yentji Sunur. I

Kirim Komentar
Baca Juga:  BMKG Ingatkan Potensi Kekeringan Dominan Hingga September 2024